Contoh SK KD Muatan Lokal Sekolah Dasar Kurikulum 2013 dan KTSP

Negara Republik Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki keanekaragaman multikultur (adat istiadat, tata cara, bahasa, kesenian,kerajinan, keterampilan daerah, dll) merupakan ciri khas yangmemperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu keanekaragaman tersebut harus selalu dilestarikan dan dikembangkan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melaluiupaya pendidikan. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial, dan budayakepada peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkandengan lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkunganmelalui pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Kebijakan yang berkaitan dengan dimasukkannya program muatan lokaldalam Standar Isi dilandasi kenyataan bahwa di Indonesia terdapatberanekaragam kebudayaan. Sekolah tempat program pendidikan dilaksanakan merupakan bagian dari masyarakat. Oleh karena itu,program pendidikan di sekolah perlu memberikan wawasan yang luaspada peserta didik tentang kekhususan yang ada di lingkungannya.Standar Isi yang seluruhnya disusun secara terpusat tidak mungkin dapatmencakup muatan lokal tersebut. Sehingga perlulah disusun mata pelajaran yang berbasis pada muatan lokal.

  1. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
  2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional Pasal 37 ayat (1) dan pasal 38 ayat (2)3.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan

Panduan ini dapat menjadi acuan bagi satuan pendidikan SD/MI/SDLB,SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dalampengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal yang akan dilaksanakanpada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.

Mata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekalpengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dankebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah sertapembangunan nasional. Lebih jelas lagi agar peserta didik dapat:1.Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam,sosial, dan budayanya,2.Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya,3.Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakandi masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikantingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkanke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.

Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yangbersangkutan. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung danmelengkapi kurikulum nasional.Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuksetiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapatmenyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Iniberarti bahawa dalam satu tahun satuan pendidikan dapatmenyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.

Ruang lingkup muatan lokal adalah sebagai berikut:

  1. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah. Keadaan daerah adalahsegala sesuatu yang terdapat didaerah tertentu yang pada dasarnyaberkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, danlingkungan sosial budaya. Kebutuhan daerah adalah segala sesuatuyang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untukkelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah sertapotensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebut misalnya kebutuhan untuk:a.Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerahb.Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidangtertentu, sesuai dengan keadaan perekonomian daerahc.Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluansehari-hari, dan menunjang pemberdayaan individu dalammelakukan belajar lebih lanjut (belajar sepanjang hayat)d.Meningkatkan kemampuan berwirausaha.
  2. Lingkup isi/jenis muatan lokal, dapat berupa: bahasa daerah, bahasaInggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adatistiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alamsekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah yangbersangkutan

Pemberlakuan KTSP membawa implikasi bagi sekolah dalam melaksanakan KBM sejumlah mata pelajaran, dimana hampir semua mata pelajaran sudahmemiliki Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk masing-masingpelajaran. Sedangkan untuk Mata Pelajaran Muatan Lokal yang merupakankegiatan kurikuler yang harus diajarkan di kelas tidak mempunyai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasarnya. Hal ini membuat kendala bagisekolah untuk menerapkan Mata Pelajaran Muatan Lokal. PengembanganStandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran MuatanLokal bukanlah pekerjaan yang mudah, karena harus dipersiapkan berbagaihal untuk dapat mengembangkan Mata Pelajaran Muatan LokalAda dua pola pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal dalam rangkamenghadapi pelaksanaan KTSP. Pola tersebut adalah:

Selanjutnya adalah Langkah dalam pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal bagisekolah yang memang tidak mampu mengembangkannya, langkahtersebut adalah:1.Analisis Mata Pelajaran Muatan Lokal yang ada di sekolah. Apakahmasih layak dan relevan Mata Pelajaran Muatan Lokal diterapkan diSekolah?2.Bila Mata Pelajaran Muatan Lokal yang diterapkan di sekolah tersebutmasih layak digunakan maka kegiatan berikutnya adalah merubahMata Pelajaran Muatan Lokal tersebut ke dalam SK dan KD. Bila Mata Pelajaran Muatan Lokal yang ada tidak layak lagi untukditerapkan, maka sekolah bisa menggunakan Mata Pelajaran MuatanLokal dari sekolah lain atau tetap menggunakan Mata PelajaranMuatan Lokal yang ditawarkan oleh Dinas atau mengembangkanmuatan lokal yang lebih sesuai.

Proses Pengembangan Mata Pelajaran Muatan lokal pengembangannya sepenuhnya ditanganioleh sekolah dan komite sekolah yang membutuhkan penanganansecara profesional dalam merencanakan, mengelola, danmelaksanakannya. Dengan demikian di samping mendukungpembangunan daerah dan pembangunan nasional, perencanaan,pengelolaan, maupun pelaksanaan muatan lokal memperhatikankeseimbangan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan.Penanganan secara profesional muatan lokal merupakan tanggung jawab pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu sekolah dan komite sekolah.
 
Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal oleh sekolah dan komitesekolah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:a.Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerahb.Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokalc.Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokald.Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokale.Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang ditetapkanoleh BSNPLebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah. Kegiatan ini dilakukan untuk menelaah dan mendata berbagaikeadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Data tersebutdapat diperoleh dari berbagai pihak yang terkait di daerah yang bersangkutan seperti Pemda/Bappeda, Instansi vertikal terkait,Perguruan Tinggi, dan dunia usaha/industri. Keadaan daerahseperti telah disebutkan di atas dapat ditinjau dari potensi daerah yang bersangkutan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya,dan kekayaan alam. Kebutuhan daerah dapat diketahui antara laindari: a) Rencana pembangunan daerahbersangkutan termasuk prioritas pembangunan daerah, baik pembangunan jangka pendek, pembangunan jangka panjang,maupun pembangunan berkelanjutan (sustainabledevelopment); b)Pengembangan ketenagakerjaan termasuk jenis kemampuan-kemampuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan; c)Aspirasi masyarakat mengenai pelestarianalam dan pengembangan daerahnya, serta konservasi alam danpemberdayaannya
  2. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal. Berdasarkan kajian dari beberapa sumber seperti di atas dapatdiperoleh berbagai jenis kebutuhan. Berbagai jenis kebutuhan inidapat mencerminkan fungsi muatan lokal di daerah, antara lainuntuk: a)Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah; b)Meningkatkan keterampilan di bidang pekerjaan tertentu; c)Meningkatkan kemampuan berwiraswasta; d)Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan sehari-hari.
Sumber : Panduan Teknis Pengembangan Muatan Lokal Di Sekolah DasarKemdikbud Direktorat Jendral Pembinaan Sekolah Dasar Tahun 2014

No comments: